Mungkin sebagian dari jobseeker seringkali bertanya-tanya, kenapa ya proses psikotest tidak selalu berada diawal proses seleksi kerja?
Terkadang bisa dilakukan sebelum proses HR Interview dan User Interview, atau pada kesempatan lainnya bisa sesudah proses HR Interview namun sebelum proses User Interview
Jadi, kenapa ya proses psikotest tidak selalu berada diawal proses seleksi kerja? Jawabannya adalah tergantung dengan SOP Proses recruitment yang berjalan di perusahaan tersebut ya!
Berikut kami bahas secara singkat beberapa kemungkinan proses Psikotes dilakukan di sebuah perusahaan:
- Proses Psikotest diawal (sebelum sesi interview HR dan user)
Untuk proses ini, pertimbangan utamanya adalah karena hasil psikotest dapat dijadikan acuan penilaian serta komparasi saat sesi interview kerja berlangsung, dengan kata lain saat sesi interview kerja berlangsung, HR maupun User sudah memiliki gambaran komprehensif mengenai hasil psikotes yang telah dilakukan
Hal tersebut meliputi, bagaimana kapasitas berpikir yang dimiliki seseorang, potensi diri apa saja yang dimiliki, pada level apa kompetensi kerjanya serta bagaimana karakternya
Dari hasil proses ini, dapat dijadikan landasan untuk penyaringan awal apakah seseorang dapat lolos ke tahap selanjutnya atau tidak - Psikotest setelah sesi HR Interview sebelum sesi User Interview
Jika psikotest dilakukan setelah HR Interview, harapannya telah ada proses screening awal dari HR terhadap calon karyawan
Jika hasil evaluasi dan komparasi CV Vs aktualnya cukup baik, maka akan dilanjutkan ke proses psikotest, agar data yang diberikan kepada user saat Interview User sudah lengkap dan komprehensif yaitu meliputi report Interview HR dan hasil psikotes yang telah ada
Dalam tahap ini, HR juga dapat memutuskan siapa-siapa saja yang akan lolos dalam tahap selanjutnya yaitu psikotesjika dalam penilaian CV Vs aktual belum memenuhi standarisasi yang perusahaan butuhkan, maka calon kandidat tersebut tidak akan dilanjutkan ke proses selanjutnya - Psikotest setelah sesi HR dan User Interview berakhir
Jika psikotes dilakukan pada tahap akhir, maka hasil dari psikotest yang telah dilaksanakan akan dijadikan sebagai proses validasi akhir yang dapat menentukan apakah calon karyawan dapat diteruskan ke next process (MCU atau Offering Process, misalnya)
Biasanya metode ini dilakukan untuk meminimalisir budget perusahaan yaitu terkait biaya psikotest yang dilakukan dengan vendor (pihak ketiga)
Demikian penjabaran yang bisa kami berikan, intinya dimanapun proses psikotes itu berada yang paling penting untuk dilakukan oleh jobseeker adalah persiapan yang matang!
Apa saja persiapan yang perlu dilakukan untuk menghadapi psikotes? Tunggu jawabannya di postingan mendatang kami ya!
Semoga bermanfaat!
Apa saja persiapan yang perlu dilakukan untuk menghadapi psikotes? Tunggu jawabannya di postingan mendatang kami ya!
Semoga bermanfaat!
2 Komentar
Bu kenapa ya HR yang buka lowongan MT/By Email itu ngak pernah ada kabar ya...Sudah kirim via email, lewat situs karirnya aja ngak ada status. Padahal kalau ditolak mah legowo aja, kek digantung gitu..Selain hapticnya tanggung jawab mereka kenapa sih harus begitu?...
BalasHapusHalo, terkait hal tersebut sebenarnya berkaitan dengan proses rekrutmen yang ada di sebuah perusahaan, seperti:
Hapus1. Ada email response yang diberikan kepada jobseeker saat telah mengirimkan lamaran (sebagai feedback agar kandidat mengetahui bahwa lamaran telah diterima dengan baik)
2. Ada feedback yang diberikan ketika seseorang tidak lolos dalam proses rekrutmen (agar jobseeker tidak menunggu jawaban tanpa kepastian yang jelas)
2 hal tersebut diatas hal yang sangat diharapkan dalam proses rekrutmen, tetapi memang sayangnya belum semua perusahaan menjadikan hal tersebut sebagai SOP atau standar prosedur yang harus oleh HR nya.
Dan hal ini berdampak jobseeker experience seperti hal nya yang kakak tanyakan diatas